FAKTOR KOGNITIF DALAM MOTIVASI BELAJAR SISWA

Rita Nurhidayah, S.Pd

Minat adalah salah satu aspek kognitif dalam motivasi yang merupakan bentuk motivasi intrinsik. Minat pribadi merupakan benih yang akan memunculkan minat situasional. Minat pribadi lebih bermanfaat dari minat situasional, misalnya kita meningkatkan motivasi belajar sendiri salah satunya dengan cara memilih metode belajar yang tepat, evaluasi pembelajaran dan lain-lain. Dengan hal tersebut akan meningkatkan minat situasional karena ada hal yang baru dilingkungan kita.

Dalam mengembangkan ekspetasi dan nilai siswa harus memiliki harapan yang tinggi bahwa dirinya bisa sukses dan setiap pembelajaran yang sudah dilakukan memiliki manfaat untuk dirinya, baik sekarang maupun nanti. Pendidik bisa mengembangkan ekspetasi dan nilai di kelas salah satunya hubungkan berbagai informasi dan keterampilan dengan kepedulian saat ini dan tujuan jangka panjang.

Tujuan pendekatan perforna merupakan pendekatan campuran. Suatu saat akan berdampak positif, bila dikombinasikan dengan tujuan penguasaan. Bisa juga berdampak negatif bila tujuan pendekatan performa ini dilakukan tanpa upaya yang maksimal. Membangkitkan motivasi untuk menumbuhkan performa menjadi tugas pendidik, mungkin dengan penguatan ekstrinsik dan strategi-strategi yang tepat yang dapat menggugah minat dan tujuan penguasaan. Cara mengkoordinir berbagai tujuan dengan mendahulukan tujuan yang lebih penting/mendesak. Bila tidak dimungkinkan mencapai dua tujuan sekaligus, maka satu tujuan dulu harus didapatkan.

Rendahnya motivasi peserta didik di SMK Negeri Parungponteng dalam mengikuti setiap pembelajaran di sekolah menyebabkan hasil yang diperoleh peserta didik tidak sesuai dengan harapan, banyak peserta didik yang mendapatkan nilai dibawah kriteria ketuntasan minimal. Selain terlihat dari hasil belajar peserta didik rendahnya motivasi belajar terlihat dari prilaku peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran. Ada yang tidak memperhatikan, ada yang tidur dan ada pula yang mengobrol pada saat guru sedang menjelaskan materi pembelajaran.

Rendahnya motivasi belajar peserta didik ini dilatarbelakangi oleh cara mengajar guru yang masih menggunakan teacher centered, jadi pembelajaran masih berpusat pada guru sedangkan peserta didik berperan pasif selama proses pembelajaran. Selain pembelajaran masih berpusat pada guru, kurang nya penggunaan model dan media pembelajaran yang menarik dan inovatif, sehingga peserta didik merasa jenuh selama proses pembelajaran.

Rendahnya bakat (atribusi intern), cara mengajar yang buruk (atribusi ekstern) pada faktor stabil yang tidak bisa dikendalikan bisa berubah menjadi bisa dikendalikan kalau dibantu oleh pendidik/tutor yang lebih memberi pemahaman dengan membangkitkan motivasi kognitifnya dan menunjukkan jalan kesuksesan, maka siswa akan mengatribusi performennya secara positif yaitu dengan usaha dan strategi yang lebih baik.

Ekspektasi dan atribusi guru mempengaruhi prestasi siswa dengan memunculkan ramalan pemenuhan diri maksudnya, apa yang guru harapkan terhadap siswa yang ingin dicapainya, itu benar-benar terjadi. Akan tetapi guru harus berhati-hati untuk tidak membentuk ekspektasi yang tak berdasar bagi para siswa yang berada dimasa transisi dalam karir akademik mereka.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *