Memperingati Hari Pahlawan di SMKN Parungponteg

Hari Pahlawan merupakan peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 10 November 1945 di Surabaya. Peristiwa ini merupakan momen bersejarah bagi Indonesia dan diperingati sebagai hari penting dalam perjalanan panjang sejarah Indonesia. Di hari ini, kita bisa melihat kembali sejarah perjuangan para pahlawan kita dan meningkatkan kesadaran untuk menghormati jasa mereka.

Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945 merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Republik Indonesia. Pasca deklarasi tanggal 17 Agustus 1945, keadaan Indonesia masih belum stabil, pada saat itu Indonesia masih berada dalam keadaan pergolakan terutama antara rakyat dengan pasukan asing. Hari Pahlawan 10 November merupakan kesempatan bagi rakyat Indonesia untuk menghargai dan mengenangkan perjuangan para pahlawan yang telah berani berkorban demi kemerdekaan.

Pada peringatan Hari Pahlawan ke-78 ini, dengan mengusung tema “Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan”. Tema ini tidak hanya menjadi pijakan sejarah, tetapi juga menjadi panggilan untuk menciptakan perubahan nyata di tengah-tengah masyarakat. Menyadari bahwa kemiskinan dan kebodohan saling terkait erat, maka kepala SMKN Parungponteng Heryatno, S.Pd., MM., MCE., dengan tegas berkomitmen untuk melibatkan diri dalam perubahan ini, khususnya dengan fokus pada mengatasi kebodohan.

Heryatno S.Pd., MM., MCE.,  memahami bahwa pendidikan memiliki peran kunci dalam mengatasi kemiskinan, dan untuk itu, ia bertekad untuk mengangkat peserta didik SMKN Parungponteng dari jurang kebodohan. Dalam pandangan kepala sekolah ini, kebodohan menjadi salah satu akar permasalahan yang menyebabkan kemiskinan. Oleh karena itu, upaya meningkatkan kualitas pendidikan di sekolahnya tidak hanya terbatas pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pengembangan kemampuan kritis, kreatif, dan inovatif peserta didik.

Heryatno S.Pd., MM., MCE.,  yakin bahwa dengan memberdayakan peserta didiknya melalui peningkatan kualitas pendidikan, mereka akan memiliki bekal yang cukup untuk menghadapi tantangan kehidupan di masa depan. Dengan cara ini, kepala sekolah ini berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam memerangi kemiskinan dan kebodohan, sehingga generasi yang akan datang dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik, dan tidak terjerat dalam lingkaran kemiskinan yang disebabkan oleh kurangnya pendidikan.

Pada tanggal 10 November, selalu dilaksanakan Upacara Hari Pahlawan di seluruh Indonesia. Namun, dalam memperingati hari pahlawan tahun ini, ada hal yang menarik di SMKN Parungponteng. Biasanya petugas upacara dilakukan oleh peserta didik, namun tahun ini dilakukan oleh semua tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Tujuan dariĀ  Heryatno, S.Pd., MM., MCE. melakukan tersebut adalah untuk memberikan tauladan kepada peserta didik agar bersungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan upacara ini, karena pada zaman dulu untuk bisa mengibarkan bendera merah putih para pahlawan harus mengorbankan jiwa raga dan bahkan nyawa. Dengan demikian, Hari Pahlawan menjadi momen untuk menghargai, menghormati, mengapresiasi, serta meneruskan semangat dan kegigihan juang, semangat pantang menyerah, serta tulusnya pengabdian para pahlawan untuk Indonesia.

Berikut susunan petugas upacara Memperingati Hari Pahlawan 10 November 2023

Pembina upacara : Kepala sekolah Heryatno, S.Pd., MM., MCE.

Pemimpin upaca : Asep Heryadi, S.Pd.

Ajudan: Acang, S.T.

Pembaca doa: Dadang Nurjaman, S.T.

Pembaca UUD45: Aziz Abdul Jabar, S.Ip

Tura: Aat, S.Pd.I

Pembawa acara: Wulan Purnamasari Sondari, S.Pd.

Pengibar bendera: Nazi Fahrurohman, S.Kom., Ali Nurdin, S.Pd.I., Eli Sumantri, M.Kom.

Pemimpin barisan: Dodi Herdiyana, S.Kom.

Dirigen: Lian Apriantini, S.Pd.

Paduan suara: Semua PTK

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *