Heryatno, S.Pd., MM., MCE.: Saya itu “bego” dan harus “iqra”

Pada Senin, 8 Januari 2024, siswa-siswi SMKN Parungponteng menyambut hari pertama masuk sekolah sekaligus menggelar upacara bendera perdana di semester genap. Suasana penuh semangat terpancar dari wajah-wajah siswa yang kembali memenuhi kampus setelah libur semester. Upacara bendera yang menjadi momen sakral dan bersifat kenegaraan itu diberikan kehormatan kepada pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMKN Parungponteng sebagai petugas upacara. Mereka dengan penuh tanggung jawab melaksanakan tugasnya untuk memastikan jalannya upacara berlangsung dengan lancar dan khidmat.

Pembina upacara, yang juga merupakan sosok kepala sekolah yang dihormati, Bapak Heryatno, S.Pd., MM., MCE, memimpin dengan penuh kebijaksanaan. Dengan seragam lengkap dan penuh kepercayaan, Bapak Heryatno memberikan arahan dan semangat kepada seluruh siswa untuk menjalani semester genap ini dengan penuh dedikasi dan prestasi. Atmosfer upacara yang khidmat semakin diperkuat dengan kehadiran seluruh civitas akademika SMKN Parungponteng, yang bersatu padu menyambut awal perjalanan baru dalam mengejar cita-cita dan prestasi di dunia pendidikan. Upacara bendera perdana di semester genap ini menjadi momentum yang memberikan inspirasi dan semangat bagi seluruh siswa untuk mengukir prestasi dan keberhasilan di masa mendatang.

Selain memimpin upacara dengan khidmat, Bapak Heryatno, S.Pd., MM., MCE, kepala SMKN Parungponteng, juga memberikan sambutan hangat kepada siswa kelas XII yang baru kembali setelah menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama 500 jam atau sekitar 3 bulan. Sambutan tersebut menjadi momen menyatu antara kegembiraan menyambut awal semester genap dan penghargaan atas dedikasi siswa kelas XII yang telah mengasah keterampilan praktis mereka di dunia industri.

Dalam momen memberikan amanat pada upacara bendera, Bapak Heryatno, S.Pd., MM., MCE, kepala SMKN Parungponteng, menyampaikan kata-kata yang menginspirasi. Beliau berbagi pengalaman pribadi dengan mengatakan, “Saya itu ‘bego’ ketika di tempat baru dan saya juga harus ‘iqra’ di tempat tersebut.” Ungkapan tersebut membuat seluruh peserta upacara terkaget, dan merasa bingung dengan ungkapan yang disampaikan.

Dalam penjelasan lebih lanjut, Bapak Heryatno, S.Pd., MM., MCE, kepala SMKN Parungponteng, menguraikan makna dari kata-kata inspiratifnya. Beliau menjelaskan bahwa dengan mengatakan “bego,” artinya kita perlu bersikap bijak dan merendah saat berada di lingkungan baru, memahami bahwa kita mungkin belum sepenuhnya familiar dengan segala hal di sekitar kita. Sementara itu, “iqra” mengajarkan kita untuk membaca situasi dengan teliti, mengamati kondisi sekitar, dan kemudian menyesuaikan diri dengan lingkungan baru tersebut. Pesan ini tidak hanya menciptakan hubungan dengan pengalaman siswa kelas XII yang menjalani PKL, tetapi juga memberikan arahan praktis bagi seluruh siswa dalam menghadapi perubahan dan tantangan di masa depan.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *